Trenggalek – Pemerintah Kabupaten Trenggalek menerima insentif fiskal dari pemerintah pusat sebesar Rp 5.664.213.000 sebagai apresiasi karena berhasil menurunkan angka stunting daerah itu hingga di bawah rata-rata nasional.
Apresiasi yang diserahkan saat rapat koordinasi (rakornas) percepatan penurunan stunting di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu, 4 September 2024, juga diberikan kepada Desa Tegaren, Trenggalek. Bahkan desa tersebut terpilih menjadi narasumber untuk menyampaikan praktik baik yang dilakukan dalam penanganan stunting ini saat bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Ma’ruf Amin menuturkan sudah banyak kemajuan selama pelaksanaan program percepatan penanganan stunting. Dalam kurun 5 tahun, prefelensi stunting turun 9,3 persen. Lebih cepat dibanding periode 2012-2018.
“Kita patut berbangga bahwa keberhasilan ini buah kerja keras, kerja cerdas dan kerja kolaboratif semua,” ujar Wapres. Hasil ini membuktikan bahwa pemimpin lembaga dan kepala daerah memiliki kesadaran tinggi menekan prevelensi stunting.
Sementara itu, dana insentif yang diterima Mas Ipin sebagai Bupati Trenggalek, akan dimanfaatkan untuk mewujudkan zero stunting. Mulai dari intervensi berlapis ke tingkat sasaran spesifik melalui Dapur Cinta, yaitu pemberian gizi pada ibu, kemudian bayi di bawah dua tahun sampai pada remaja agar tidak kekurangan energi kronis.
“Kemudian lingkungan keluarga kita memiliki program keluarga sehat yang beruntung, di mana rumah tangga dengan indeks kesehatan yang baik, mendapatkan insentif dari gaya hidup sehat dan germas yang dilaksanakan,” imbuhnya.
Selain itu, lanjut Mas Ipin, untuk intervensi lingkungan melalui program adipura desa yang saat ini diperluas hingga ke tingkat Adipura RT. Program itu dinilai memiliki andil besar dalam menurunkan stunting dengan menciptakan lingkungan hingga sanitasi yang baik.