Tersandung Isu Pengawet, Roti Aoka Digemari karena Tak Cepat Expired

Tersandung Isu Pengawet, Roti Aoka Digemari karena Tak Cepat Expired

Jakarta – Roti Aoka tersandung kabar tak mengenakkan, produknya disebut bisa bertahan lama karena terdapat pengawet berbahaya. Meski telah dibantah oleh produsen, kabar ini berdampak pada penjualannya.
Pihak manajemen meluruskan isu tersebut, ditegaskan Roti Aoka sudah melalui pengujian di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Head Legal PT Bakery Indonesia Kemas Ahmad Yani menyebut selama proses produksi, bahan yang digunakan juga relatif aman dan higiene.

Berdasarkan pantauan detikcom di sejumlah warung Jatikramat, Bekasi, stok roti Aoka tersisa kurang dari 5 pcs, hanya tersedia rasa keju dan pandan. Varian rasa coklat paling banyak dibeli masyarakat.

Pemilik warung di Jl Jampang Peles, Bekasi, Aisyah, mengaku dengan harga Rp 3 ribu, roti Aoka paling laris dibeli bila dibandingkan produk roti rumahan lain yang sejenis.

“Soalnya kalau roti lain pada ngerasa seret gitu, nggak kaya satu ini, rotinya lembut, apalagi Bapak-bapak suka sambil ngopi kadang ada yang sampe beli sekaligus 30 pcs,” tuturnya saat ditemui detikcom, Senin (22/7/2024).

Aisyah mengaku mengetahui kabar roti Aoka diduga mengandung bahan pengawet dari TikTok. Ia semula memang sempat langsung mencurigai lantaran masa simpan Aoka memang bisa sampai berbulan-bulan.

“Iya awalnya mikir kan yang lain mah yak, satu minggu sudah kelar dia, sudah busuk, kalau Aoka nggak nih dia kan ada masa expirednya, ini saja sampai bulan September, cuma katanya hoax juga,” lanjut Aisyah.

Dalam tiga hari terakhir, Aisyah bermaksud untuk memenuhi stok barang varian best seller roti Aoka, tetapi sudah dua kali mendatangi agen langganan, produk uang diminta rupanya kosong.

“Sudah dua kali ini dicoret sama agen langganan saya,” tukasnya.

Roti Aoka juga populer di warung lain wilayah Cikunir, Bekasi. Dari mulai kelompok anak sampai usia dewasa, lebih memilih roti Aoka ketimbang jenis roti lain yang dijual di warungnya.

“Banyak ini yang beli, anak-anak, dewasa, buat sarapan kadang ada yang beli dua kan gitu,” tutur Reta, yang membuka warung dekat area transportasi LRT.

Reta belum mengetahui kabar viral roti Aoka dituduh mengandung zat pengawet berbahaya, ia juga melihat minat di masyarakat terhadap roti relatif masih tinggi.

“Di kita sih kagak ada ya, masih banyak aje yang beli mah, kalau barang memang lagi kosong dari agen beberapa harian lah,” pungkasnya.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *